Opini

14 Februari Lahirnya Sang Pengagas Resolusi Jihad

186
×

14 Februari Lahirnya Sang Pengagas Resolusi Jihad

Sebarkan artikel ini
KH. Hasyim Asy’ari
KH. Hasyim Asy’ari

Tanggal 14 Februari mayoritas muda-mudi seantero dunia termasuk muda-mudi Indonesia mengenalnya sebagai Valentine’s Day.

Mereka merayakan hari kasih sayang ini bersama pasangan masing – masing.

Di balik Kemeriahan hari Valentine, tanggal ini merupakan hari bersejarah bagi rakyat Indonesia.

Di tanggal ini terdapat dua hari bersejarah, yakni hari Pemberontakan PETA dan bagi kalangan pesantren khususnya Nahdliyin, hari itu merupakan hari lahir Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, tepat pada 14 Februari 1871, Tambakrejo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Beliau merupakan seorang ulama besar Indonesia yang berperan besar dalam pendirian ormas Islam terbesar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama.
Selain perannya dalam perkembangan agama Islam, Beliau juga berperan dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Melalui fatwa jihadnya yang dikenal dengan “Resolusi Jihad” beliau mengajak para santrinya untuk ikut berjuang membela tanah air.

Dalam fatwanya beliau menyampaikan bahwa hukum membela negara dan melawan penjajah hukumnya fardhu ‘ain dan termasuk jihad fii sabilillah sehingga orang Islam yang mati dalam tumpah darah tersebut akan dianggap mati syahid.

Melihat fenomena yang terjadi di zaman sekarang ini terutama kalangan pesantren, banyak sekali peristiwa yang menyayat hati para santri sejati. Kyai yang melakukan tindakan seksualitas pada pengajar dan santrinya sendiri, pembunuhan antar santri dan yang lainnya membuat citra baik pesantren di khalayak umum mulai ternodai.

Tak bisa di pungkiri memang semua orang memiliki perspektif masing – masing, tetapi pesantren yang selalu dianggap positif oleh masyarakat malah merosot akhir – akhir ini akibat adanya fenomena tersebut.

Rasanya perjuangan beliau kini sepertinya sudah tak ada nilainya, terkhusus pemuda Islam malah berhura – hura merayakan Valentine dengan pasangannya yang pada hakikatnya tak ada kata dan makna “Valentine” dalam Islam. Bahkan Valentine sendiri merupakan budaya barat yang masuk ke negara ini.

Dalam Islam pun kasih sayang tak hanya dapat kita ungkapkan pada pasangan kita, tetapi kepada saudara seumat kita juga bisa atau bahkan harus mengungkapkannya baik lawan jenis maupun sejenis dengan tujuan agar tetap terjalinnya keharmonisan dalam kehidupan.
Sejarah yang terlahir dari pertiwi ini seperti tak ada kisah indah dibaliknya, padahal jika kita berpikir jauh penerus bangsa ini hanya perlu untuk meneruskan perjuangan para pahlawan tak perlu bersusah payah menumpahkan darah untuk memerdekakan negeri ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

demokrasi
Opini

Oleh: Hadi Prasetya (*) Ketika kualitas proses demokrasi…