Gundah di Akhir Tahun
Tahun 2022 menginjak akan berakhir, namun kesenangan riang dari perempuan berusia 21 tahun belum terukir. Betapa tidak dijelaskannya, menutup lembaran kalender 2022 ini jadi kegundahannya.
Mulai dari harus lebih giat belajarnya, kuliahnya, organisasinya, hingga sedikit menata ancang-ancang karirnya setelah tuntas pendidikan S1 nya. Dari demikian, paripurna tahun 2022 ini hanya dinilainya akan membuat hati dan pikirannya akan gundah gulana.
“Iya benar, baru malam ini tenang pikiran. Sebelumnya dan besok hari harus mikir berat dengan kegiatan padat lagi. Tapi biasa, santai saja, namanya mahasiswa semester akhir. Entar ada skripsi, di samping itu organisasi, dan belajar lainnya di luar. Hehehe, jadi penutupan tahun ini dipenuhi kesibukan,” katanya sembari tertawa.
Dibanding bulan-bulan sebelumnya, tubuh perempuan 3 bersaudara ini berbeda. Hal itu diakuinya sendiri, ketika masih duduk di kursi yang sama di atas pedestrian Malioboro, Yogyakarta.
Dikatakannya, berat badannya mengalami penurunan selama 5 bulan ini. Sebabnya, ia selalu diterpa dengan pemikiran tak tenang, penuh kegiatan, hingga alami minim waktu peristirahatan.
Bila dibayangkan dari kesibukan setiap harinya, kata ia, membuat tulang-tulangnya remuk. Kepalanya pusing bagai dihantam godam. Meski tidak demam tinggi, wajah kecapekan hingga mata kemerah-merahan, seringkali terlihat dari wajah perempuan ini.
Kejadian itu seringkali terjadi disebabkan, ia juga harus mengurus 2 adik kandungnya yang berada di luar kota. Membina, mengingatkan, meski melalui komunikasi pesan dari WhatsApp.
“Kan saya juga punya adik 2, satunya sudah satu tahun ini kuliah di Surabaya, satunya masih Maba di Probolinggo. Jadi otomatis namanya kakak, yah ngurusi gitu, mengingatkan, meski secara online chattingan atau telpon,” bebernya.
