Terkini

Wabup Sidoarjo Soroti Penggunaan Fasum untuk Lahan Parkir Milik Anggota DPR RI

78
×

Wabup Sidoarjo Soroti Penggunaan Fasum untuk Lahan Parkir Milik Anggota DPR RI

Sebarkan artikel ini
Fasum
Wabup Sidoarjo H. Subandi (tengah) Didampingi Camat Tanggulangin dan Kepala Desa Boro saat Sidak Fasum yang Digunakan untuk Lahan Parkir Toko Milik Anggota DPR RI di Desa Boro Kecamatan Tanggulangin

BERITABANGSA.COM– SIDOARJO– Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo, H Subandi, soroti penggunaan fasilitas umum (Fasum) untuk lahan parkir di Desa Boro, Tanggulangin, Sidoarjo.

Fasum ini diduga digunakan untuk lahan parkir kendaraan pemilik toko Mitra Jaya, H Sungkono yang juga anggota DPR RI fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

Waki Bupati Sidoarjo ini berjanji akan segera memanggil yang bersangkutan, menurutnya pemilik toko tersebut harus mematuhi segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

“Nanti kita panggil, kita ajak ngomong,” kata Subandi saat inspeksi mendadak (Sidak) pintu air yang hilang di sungai Gedang Rowo di Desa Boro dan Desa Kludan, Selasa (10/01/2023).

Lahan parkir yang digunakan oleh toko Mitra Jaya tersebut berdiri di atas sungai, di mana sungai itu masih digunakan oleh warga untuk saluran irigasi mengairi lahan pertanian.

“Dia boleh gunakan untuk (lahan, red) parkir, tapi jangan sampai merugikan masyarakat. Kalau itu lahannya beliau, kita nggak apa-apa. Tapi kalau itu milik irigasi, tentunya ada sewa dan yang lain-lainnya,” terang Subandi.

Pihaknya akan tetap mengedepankan komunikasi terlebih dulu agar semua bisa diselesaikan secara baik dan tidak berdampak buruk bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Boro, M Soichunnuruddin mengungkapkan bahwa tidak tahu menahu terkait keberadaan lahan parkir toko Mitra Jaya yang diduga menggunakan Fasum tersebut.

“Saya tidak tahu, karena saya menjabat sebagai kepala desa belum genap 2 tahun. Saya tahunya, ya sudah seperti ini,” ungkapnya.

Dijelaskannya, bahwa disamping lahan parkir tersebut dulunya ada pintu air atau dam, namun tiba-tiba saja dam tersebut tidak ada atau hilang begitu saja tanpa tahu penyebabnya.

Ia juga menjelaskan bahwa dengan hilangnya dam dan tertutupnya sungai untuk lahan parkir tersebut membuat sungai cepat terjadi pendangkalan serta kotor, karena banyak sampah dan ditumbuhi rumput liar.

“Sungai ini mengalir sampai timur sana. Sering terjadi banjir kalau hujan turun, karena banyak sampah dan ditumbuhi rumput,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *