BERITABANGSA.ID – LEBONG – Keputusan Pemerintah Kabupaten Lebong melantik mantan Camat Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, menjadi pejabat kepala desa, menuai kritikan dari sejumlah pihak.
Bukan tanpa alasan. Masyarakat sudah mengetahui track record mantan Camat Rimbo Pengadang yang viral karena pernah melakukan Video Call Sex (VCS).
Sejumlah pihak menyayangkan mantan Camat Rimbo Pengadang malah dilantik menjadi Pj Kepala Desa.
Panglima Hukum Rakyat (PHR) Lebong melalui Wakil Ketua, Yudi Hariansyah mengajak masyarakat Desa Tik Kuto untuk memperjuangkan marwah kepala desa.
Kata Yudi, “pemimpin seharusnya bermoral dan beretika apalagi mantan Camat selaku ASN, malah dilantik menjadi pejabat kepala desa.”
Namun, Aryanto Jalal, Ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Lebong melalui WhatsApp, mengatakan, hal itu seharusnya dipertimbangkan kembali oleh pemangku kebijakan.
Terutama yang berwenang memutuskan hal tersebut. Namun, BMA dalam hal ini tidak bisa berbuat banyak karena kewenangan dan ranah birokrasi.
“Kalaupun ada yang tidak setuju, maka masyarakat desa setempatlah yang harus menyampaikan keberatan,” ujarnya.
Kalau media atau oknum media ada yang keberatan, disilakan menyampaikan kepada pihak yang berwenang.
Kata dia tidak perlu menyeret BMA ke hal yang bukan ranahnya.
“Jika masih bisa dirubah, hendaklah dipertimbangkan kembali,” ujar Aryanto, via WhatsApp.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
