Terkini

Unik, di Jombang Ada Masjid di Atas Bukit

36
×

Unik, di Jombang Ada Masjid di Atas Bukit

Sebarkan artikel ini
Masjid
Bangunan masjid di atas bukit dan dikelilingi galian C yang masih aktif di Jombang

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Di kawasan perbukitan Jombang, terdapat bangunan masjid. Uniknya, masjid ini dikelilingi aktivitas pertambangan galian c yang masih aktif.

Adalah Masjid Mbah Buyut Sona, namanya. Masjid ini dibangun di atas bukit di Dusun Grobogan, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.

Meski bangunannya masih dalam tahap finishing, masjid berukuran luas 10×10 meter persegi ini sudah sempat viral di media sosial.

Ya, viralnya masjid itu berada di atas bukit dengan ketinggian 30 meter-an. Untuk bisa sampai ke masjid ini, pengunjung harus menaiki tangga yang tinggi mirip di area makam Sunan Giri.

Rupanya, tak sekadar bangunan masjid. Di sampingnya, terdapat bangunan makam yang dipercaya sebagai sesepuh desa setempat, makam Mbah Buyut Sona.

Suyono, juru kunci makam Mbah Buyut Sona mengatakan, bangunan masjid diperkirakan dibangun sejak 2018. Bangunan pagarnya bercorak ukiran Majapahit.

“Ini dibangun oleh Pak Sugeng, Kades, pada tahun 2018 kalau tidak salah. Kalau makamnya sudah dari dulu ada, tapi bangunannya baru dibangun,” ujarnya kepada Beritabangsa.com pada, Jumat (12/8/2022) pagi.

Sekarang kata Suyono pengunjung Masjid makin banyak. Tak sekadar warga Jombang saja, melainkan luar daerah seperti Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, dan Lamongan.

“Iya waktu itu katanya viral, tapi tidak tahu juga tiba-tiba banyak pengunjungnya dari mana-mana gitu. Ada yang sampai bermalam, ada yang cuma ke masjid lalu ke makam gitu saja,” bebernya.

Tiap dinding bangunan ini, dihiasi ukiran kayu jati bertuliskan Asmaul Husna. Seluruh kawasan masjid dipagari dengan batu bata dari Blora. Tempat wudhu pun dibuat unik, berbeda dengan tempat wudhu umumnya.

“Ya awal dibangunnya itu, Pak Sugeng yang tiap harinya bekerja di galian C ini didatangi mimpi. Intinya diingatkan, kenapa kok yang tiap harinya yang bekerja di sini, tidak pernah peduli dengan keberadaan makam ini,” kata Suyono, mengutip curhatan Sugeng.

Tak sampai di situ, Sugeng juga diingatkan jika rezekinya ingin terus lancar, diminta terus peduli terhadap kawasan makam ini. Dengan begitu, Sugeng ini langsung merencanakan pembangunan masjid dan merenovasi makam Mbah Buyut Sona tersebut.

“Jadi langsung dibangun dua-duanya. Masjidnya dibangun untuk mengingatkan para pekerja agar tidak lupa ibadah. Makamnya pun dibangun, tapi dua-duanya sampai sekarang masih belum selesai bangunannya,” terangnya.

Disinggung sosok Mbah Buyut Sona, Suyono menyebut sebagai bendaharanya para wali di era Majapahit. Namun demikian, ia mengaku masih belum melihat sosoknya semasa jadi juru kunci.

“Beliau itu wali. Kalau soal makam, sudah ada dari dulu. Ya sampai sekarang banyak peziarahnya. Tapi saya sendiri belum ditampakkan sosoknya selama bertahun-tahun di sini,” tandasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *