Terkini

Ribuan Kali Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, Khofifah Ajak Kepala Daerah di Jatim untuk Waspada

201
×

Ribuan Kali Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, Khofifah Ajak Kepala Daerah di Jatim untuk Waspada

Sebarkan artikel ini
Khofifah
Suasana saat acara Pelatihan Kepemimpinan dalam Penanggulangan Bencana Provinsi

BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para kepala daerah dan jajaran Forkopimda se-Jatim meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi bencana di tengah dampak cuaca ekstrem yang berpotensi bencana hidrometeorologi.

Khofifah menyatakan itu di acara Pelatihan Kepemimpinan dalam Penanggulangan Bencana Provinsi Jatim yang dihadiri para Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD se Jawa Timur, yang dipimpin langsung oleh Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto, di BPSDM Provinsi Jatim Jalan Balongsari Tama Surabaya, Rabu (02/11/2022).

Scroll untuk melihat berita

Membangun kewaspadaan, kata Khofifah, melakukan mitigasi dan antisipasi bencana menjadi penting guna meminimalisir risiko dampak bencana.

“Dalam Rakor kali ini kami mencari solusi komprehensif utamanya terkait penanganan bencana di saat cuaca ekstrem yang diikuti hydrometeorologi. Kondisi ini sangat memungkinkan terjadinya banjir bandang, longsor, tanah bergerak dan angin puting beliung,” tandas Gubernur Khofifah.

Mantan Menteri Sosial ini mengatakan, paradigma penanggulangan bencana dengan mengedepankan langkah preventif menjadi sangat penting. Sebab hal ini menjadi bagian dari langkah-langkah mitigasi bencana.

“Kesiapsiagaan, pencegahan dan membuka ruang yang lebih luas terhadap kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana harus kita terapkan. Untuk itu, pemantauan kondisi alam dan aktivitas terhadap potensi bencana pada daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi perlu dilakukan secara terus-menerus dengan melibatkan semua pihak,” katanya.

Ke depan, tantangan akan pelaksanaan tugas upaya penanggulangan bencana akan semakin berat jika tidak dilakukan mitigasi komprehensif.

Khofifah menekankan kepada Pemda untuk aktif mengupdate informasi potensi dan risiko bencana di wilayahnya.

Baik dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mitigasi bencana geologi atau kegunungapian.

Selanjutnya, pemerintah daerah harus memetakan potensi bencana dengan melakukan langkah-langkah preventif – mitigatif.

“Mulai dari mengecek aliran sungai atau irigasi, membersihkan sampah di aliran air sungai, melakukan pengerukan di titik sungai yang mengalami pendangkalan, sampai memastikan pintu air berfungsi dengan baik, ” benernya.

Kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat yang diambil oleh pemerintah daerah akan memberikan percepatan perlindungan masyarakat terhadap dampak bencana.

“Oleh sebab itu penanggulangan bencana ini harus dilakukan dengan cepat, tepat dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *