BERITABANGSA.COM-SURABAYA- Perum Jasa Tirta (PJT) I akan bekerjasama dengan Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) untuk mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) secara terapung.
Hal itu diungkapkan, oleh Dirut PJT I, Raymond Valiant Rutitan, dalam acara cangkrukan makan siang di Restoran Bebek Goreng Harissa, Senin (18/7/22).
“Kami sudah bertemu. Direksi PT PJB, yang diwakili oleh Dirut Gong Matua Hasibuan, dan Direksi PT PJT I diwakili oleh saya sendiri, untuk bertemu membicarakan bagaimana ke depannya mendirikan PTSL terapung,” jelasnya.
Hari ini, pihak PJT I dan PJB tinggal menunggu penugasan saja. Karena 2023 mulai pengerjaan dan harus bisa COD di 2024. Diharapkan di Indonesia lebih banyak mengambil energi.
“PLTS sendiri dayanya sebesar 100 Mega Watt di siang hari, di malam hari dari PLTA sebesar 150 Mega Watt. Karena di siang hari, dipasok dari tenaga matahari,” imbuhnya.
Di samping membutuhkan biaya banyak, PT PJT I dan PT PJB sedang mencari investor atau konsumen yang benar-benar memerlukan.
“Biaya yang dibutuhkan sebesar 1,3 triliun hingga 1,6 triliun. Kami sepakat melelang dan mencari investor, terutama di negara-negara luar Indonesia,” tutur Dirut PJT I Malang.
Lebih lanjut, pihaknya menginginkan PLTS terapung didirikan di atas sungai, kemungkinan bulan Agustus PT PJT I mensurvey sungai-sungai untuk membangun PLTS terapung.
Untuk di Sutami, lahannya sudah ada PLTA dengan tenaga sebesar 150 Mega Watt, tapi perlu tambahan belt ini 110 Mega Watt dia bisa berkontribusi lebih banyak.
“Kami berharap, PLTS terapung yang sedang dikerjakan saat ini menjadi yang pertama di Indonesia. Karena kita sedang berlomba dengan Jawa Tengah,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
