BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, M Sarmuji, mengaku turut prihatin dengan penangkapan salah satu kader terbaik Golkar di Jatim oleh Komisi anti rasuah ini, Rabu kemarin.
M Sarmuji, yang juga anggota DPR RI Komisi XI DPR RI, ini mengatakan bahwa secara pribadi pihaknya ikut prihatin.
Termasuk secara organisasi tentu pihaknya ikut merasa prihatin dan sedih. “Kami tentu ikut prihatin atas apa yang menimpa salah satu kader. Kami menghormati proses hukum yang dilakukan KPK, ” ujarnya singkat.
M Sarmuji, menegaskan belum mengetahui persoalan apa yang menjerat kadernta. Namun pihaknya, selalu pimpinan partai di Jawa Timur, jika diminta dan dibutuhkan untuk melakukan pendampingan pihaknya telah siap.
“Kami akan berikan pendampingan karena kita punya badan hukum dan HAM yang melayani masyarakat, ” ujar Sarmuji.
Ditanya, bagaimana perjuangan mengembalikan performance dan citra Golkar Jatim, justru diwarnai aksi kadernya yang tidak terpuji?
Sarmuji belum bisa berkomentar. Dia juga belum berkomentar atas kasus apa yang menimpa kadernya, tersebut.
Dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan bahwa, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Surabaya, Rabu (14/12/2022) malam.
Sosok yang terjerat OTT KPK tak lain adalah Sahat Tua Simanjuntak, salah satu pimpinan DPRD Jatim, sekaligus politisi senior Partai Golkar Jawa Timur.
Informasi media ini, KPK, menangkap Sahat Tua Simanjuntak, bersama Afif (Kasubbag Risalah Sekwan DPRD Jatim).
Penangkapan Sahat Tua makin jelas saat ruang kerjanya di Gedung DPRD Jatim disegel KPK, sekitar pukul 20.00 WIB
Hingga berita ini diturunkan, Sahat da Afif kini dalam pemeriksaan sementara di Mapolda Jatim.
Ketua DPD Golkar Jatim, M Sarmuji, dikonfirmasi Kamis (15/12/2022), mengaku belum memperoleh kabar penangkapan Sahat.
“Saya cek dulu ya,” ujar Sarmuji.
Sementara, juru bicara KPK Ali Fikri, dikonfirmasi belum memberikan penjelasan soal penangkapan tersebut.
Informasinya, penangkapan oleh KPK terjadi di kawasan perumahan di wilayah Sukolilo, Surabaya.
Beredar kabar, penangkapan oleh KPK itu terkait dengan dugaan korupsi dana hibah tahun anggaran 2020.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
