Jawa TimurTerkini

Gelar Audiensi dengan Polrestabes, BNPM Surabaya Suarakan 3 Tuntutan

116
×

Gelar Audiensi dengan Polrestabes, BNPM Surabaya Suarakan 3 Tuntutan

Sebarkan artikel ini
DPD BNPM Surabaya
Tiga Ormas Madura, DPD BNPm Surabaya, AMI dan MADAS bergandengan tangan dengan Wakapolrestabes Surabaya usai Audiensi di Mapolrestabes Surabaya. Kamis (29/9/2022) | Foto: Istimewa

BERITABANGSA.COM-SURABAYA – Tiga ormas Madura yang tergabung dalam Gerakan Madura Indonesia Bersatu (GMIB), diantaranya Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM), Madura Asli (MADAS) dan Aliansi Madura Indonesia (AMI) menggelar audiensi di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (29/09/2022).

Dalam audiensi itu, mereka sangat menyayangkan sikap arogansi oknum kepolisian Surabaya atas insiden pemukulan kepada mahasiswa yang menyuarakan aspirasinya di depan kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya pada Minggu (25/9) lalu.

Scroll untuk melihat berita

Oleh karena itu, Rosuli, S.H., M.H selaku Ketua DPD BNPM Surabaya mengatakan pihaknya sangat menyayangkan aksi represif yang dilakukan oleh oknum kepolisian kepada para pengunjuk rasa.

“Ada 3 tuntutan saat audiensi berlangsung tadi. Pertama, kami menyampaikan hilangkan aksi rasisme yang dilakukan oknum institusi kepolisian,” kata ketua DPD BNPM Surabaya, Rosuli usai audiensi kepada media Beritabangsa.com.

“Kedua, hilangkan budaya aksi represif, tidak bermoral hingga anarkisme dari oknum polisi kepada pendemo. Saya ingatkan, bahwa para pendemo dilindungi oleh konstitusi,” imbuhnya.

Sedangkan tuntutan ketiga, pihaknya meminta kepada aparat kepolisian Surabaya meminta maaf secara terbuka kepada publik atas insiden yang dilakukan oknum bawahannya.

“Karena insiden kemarin telah melukai warga suku Madura, khususnya kepada para Mahasiswa. Oleh karena itu kami meminta kepada Kapolrmes Surabaya atau yang mewakili meminta maaf secara terbuka,” ungkap Rosuli.

Perwakilan Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM) saat audiensi dengan Polrestabes Surabaya. Kamis (29/9/2020) | Foto: Istimewa

Sementara, dalam audiensi tersebut dihadiri langsung oleh Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo, Kasi Propam AKBP Mardjoko dan Kasi Intel AKBP Edi Santoso.

Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo menyatakan bahwa sudah ada sembilan anggota yang dimintai keterangan oleh Divisi Propam Polda Jatim atas insiden yang menimpa kepada para pendemo.

Bahkan Hartoyo juga menegaskan kedepan, pihaknya akan lebih mengedepankan komunikasi secara persuasif dan humanis.

“Terkait insiden tersebut sudah ditangani pihak Divisi Propam Polda Jatim. Dan kami juga akan terus mengingatkan kepada anggota untuk tetap menjaga ketertiban saat mengamankan aksi demo,” tandas AKBP Hartoyo.

“Kami atas nama institusi kepolisian Surabaya meminta maaf kepada para pendemo atas insiden kemarin,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *