Terkini

Diguyur Tangis dan Hujan Iringi Pemakaman Korban Tragedi Malang Asal Jombang Ini

48
×

Diguyur Tangis dan Hujan Iringi Pemakaman Korban Tragedi Malang Asal Jombang Ini

Sebarkan artikel ini
Pemakaman Irsyad Aljuned, salah satu korban tragedi Kanjuruhan Malang

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Korban tragedi Malang. Lautan manusia mengantar Muhammad Irsyad Aljuned (17), ke peristirahatan terakhirnya, di Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang.

Jenazah digotong bergantian menempuh kurang lebih 300 meter dari rumah duka pukul 16.10 WIB.

Scroll untuk melihat berita

Prosesi pemakaman pun seolah direstui alam. Awan tebal membuat suasana sejuk. Pun saat jenazah korban dimasukkan liang lahat dan diazani.

Sejenak kemudian, jenazah sudah diurug tanah. Rintik hujan mulai menetes. Tampak ayah dan ibu korban, Mochamad Arif Junaedi dan Kesi Ernawati, berusaha tegar.

Tangis pasutri ini tak henti-henti sampai hujan deras mengguyur sampai menjelang prosesi pemakaman rampung.

Hujan pun mereda. Taburan bunga dan lantunan doa menggema di kawasan pekuburan ini.

Ayah kandung korban, Arif, sangat kehilangan dan sedih apalagi anaknya adalah sosok pendiam.

“Selain pendiam, dia nurut dan taat. Sepulang sekolah masih mau bantu kerja bereskan tembakau. Anak saya ini memang suka bola dan ikut Aremania Cabang Megaluh,” ujarnya pada Minggu, (2/10/2022) sore.

Yang memilukan, adiknya bernama Achmad Yazid Novel Al Bastommy, 15 tahun, malah tidak ikut nonton ke Stadion Kanjuruhan.

“Adiknya kehabisan tiket. Sehingga tinggal di rumah pamannya di Malang. Hanya anak saya dan 2 saudara lainnya yang juga meninggal dunia,” jelasnya.

Arif sempat khawatir akan kondisi putranya, karena hingga larut tak ada kabar. Barulah pukul 03.00 WIB, dia terpukul mendengar korban meninggal.

“Langsung ke rumah Malang terlebih dahulu, baru ke rumah sakit. Kondisinya sudah meninggal dunia, lukanya di kaki sama memar. Kalau wajahnya biru seperti gosong karena gas air mata itu. Lalu langsung pulang pakai mobil ambulans ini tadi,” tandasnya.

Kesan baik dirasakan teman korban, bernama Ragil Teguh Prasetya (17), sekelas di sekolah. Korban diakui begitu baik, suka olahraga dan fanatik sepak bola.

Ragil nyaris tak percaya Irsyad menjadi salah satu korban tragedi Kanjuruhan. Ia mengaku kaget dan langsung ke kediaman korban.

“Sedih, merasa kehilangan banget. Dia memang orangnya baik, Siang ini langsung ke sini. Semoga Irsyad teman baik saya tenang di alam Surga sana,” pungkasnya.

Hingga pukul 18.00 WIB, di rumah duka pentakziah terus berdatangan, baik dari warga hingga teman-teman almarhum.

Ratusan orang berkumpul. Belakangan mereka akan mengikuti tahlilan mendoakan almarhum.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *