Terkini

Dengan Si Bang Kodir Profesionalitas ASN Naik

120
×

Dengan Si Bang Kodir Profesionalitas ASN Naik

Sebarkan artikel ini
Si Bang Kodir
Khofifah Gubernur Jatim, melihat parameter dan indokator Si Bang Kodir

BERITABANGSA.ID – SURABAYA- Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Jatim di 2022 meraih 19 prestasi membanggakan.

Untuk itu BPSDM Jatim pada 2023 ini menelurkan inovasi aplikasi untuk mendongkrak kapasitas ASN melalui Aplikasi Pengembangan Kompetensi Mandiri (Si Bang Kodir) ASN Jatim.

Scroll untuk melihat berita

Dengan implementasi Si Bang Kodir, pengembangan kompetensi ASN di Jatim akan terukur dan berkesinambungan.

Secara khusus, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meminta ASN Jatim mengembangkan kompetensinya secara mandiri. Baik melalui pelatihan, seminar, workshop dan berbagai forum lainnya.

“Aplikasi ini sudah berjalan selama dua tahun. Kita akan nilai ASN yang aktif melakukan pengembangan diri melalui Si Bang Kodir. Berapa pelatihan yang telah diikuti, berapa jam pelajaran yang telah dicapai selama tahun 2022. Semua sudah terekam di Si Bang Kodir ASN,” ujar Gubernur Khofifah kemarin.

Untuk itu Khofifah menyiapkan beasiswa pelatihan ke Malaysia dan Singapura bagi ASN teladan yang aktif mengisi pengembangan diri secara mandiri di aplikasi Si Bang Kodir selama 2022.
Total tiket pelatihan yang disiapkan sebanyak 30 orang dari berbagai unsur instansi Pemprov Jatim.

“Ini kesempatan yang baik bagi para ASN Pemprov Jatim untuk mengembangkan diri,” ujar orang nomor satu di Jatim tersebut.

Lebih lanjut Khofifah menegaskan, dipilihnya Malaysia dan Singapura sebagai lokus pelatihan sangat beralasan. Pertama, karena indeks daya saing global (Global Competitivenes Index) tahun 2019 tercatat peringkat pertamanya ialah Singapura dan Malaysia berada di peringkat ke 27 sementara Indonesia peringkat 50.

“Di antara negara-negara di ASEAN, Singapura dan Malaysia berada di peringkat tertinggi dalam indeks daya saing global. Sedangkan Indonesia masih di peringkat 50 di antara seluruh negara-negara di dunia,” urainya.

Alasan kedua, terang Khofifah yakni berdasarkan indeks inovasi global (Global Inovation Index) tahun 2020, Singapura berada di peringkat 8 dan Malaysia berada di peringkat 33. Sedangkan Indonesia masih di posisi urutan ke 85.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *