Terkini

Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Malang Dapat Firasat Menakjubkan

59
×

Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Malang Dapat Firasat Menakjubkan

Sebarkan artikel ini
Kedua orang tua Irsyad saat di pemakaman

BERITABANGSA.COM– JOMBANG – Muhammad Arief Junaidi (48), ayah dari Muhammad Irsyad Aljuned (17) – korban tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang- mendapat firasat yang tidak biasa sebelum anaknya meninggal akibat kerusuhan.

Arief bahkan memaksa korban agar tidak berangkat menonton pertandingan Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu, (1/10/2022) malam. Firasat tak enak itu diungkapkan saat dia berada di Kabupaten Tulungagung. Apa firasat nya?

Scroll untuk melihat berita

“Sudah ada firasat, waktu itu posisi saya di Ngunut Kabupaten Tulungagung. Firasatnya cuma kok tiba-tiba ada daun hijau yang nempel di dada gitu, pas setelah itu anak saya mau pamit lihat pertandingan itu. Sebelumnya sudah saya larang, tapi ya begitu mau gimana lagi,” ujarnya pada Minggu, (2/10/2022) sore.

Sebelum berangkat, korban pamitan kepada kedua orang tuanya, lalu minta uang saku untuk transportasi dan kebutuhan selama di Kabupaten Malang.

“Berangkat ke Malang dari rumah itu Sabtu pagi, sekitar jam delapan. Berangkat sama adeknya, si Novel ini. Kalau berangkat ke sana itu, diajak kakaknya. Pamitan, sambil minta uang saku lalu berangkat gitu,” katanya.

Di Kabupaten Malang, Arief mengatakan jika anak-anaknya langsung ke kediaman pamannya. Begitu azan Maghrib dikumandangkan, korban langsung berangkat ke Stadion Kanjuruhan Malang.

“Anak saya itu di tribun 12, ya setelah itu nonton seperti biasa. Namun setelah pertandingan selesai, kabarnya ada tembakan gas air mata. Anak saya terkena itu,” jelasnya.

Dengan kondisi tribun yang padat dan penuh sesak, putranya dirasa tak bisa lari dari kawasan tersebut. Sementara suporter lainnya saling berebutan menuju gerbang keluar stadion Kanjuruhan.

“Karena tribun sangat padat, berdesakan dan pintu tertutup, anak saya kabarnya terinjak-injak. Sama dengan kakaknya, tapi kakaknya langsung ditemukan. Namun Irsyad baru ditemukan sekitar pukul 03.00 dini hari,” paparnya.

Penemuan anaknya di tribun tersebut, diketahui dalam kondisi kritis. Sehingga langsung dibantu petugas medis dan dilarikan ke Rumah Sakit Wafa Husada Kepanjen, Malang.

“Di rumah sakit itu anak saya ini masih kritis kondisinya. Tidak bisa dijaga dan dikontrol di sana, sebab sangat meluber korbannya. Akhirnya kejang di situ dan meninggal dunia,” terang Arief, berkaca-kaca.

Arief mengaku masih sempat melihat kondisi jasad anaknya, begitu di rumah sakit. Kondisi terlihat terluka parah dengan wajah penuh luka memar dan bakar, serta ditemukan luka di bagian dada dan pada tangannya.

“Kalau mukanya biru gitu, ya terkena gas air mata itu. Jadi saya langsung ke rumah di Malang, terus ke rumah sakit dan lanjut membawa jenazah ke rumah ini tadi. Kalau ke Malang saya berangkat sendiri, terus pulang ke sini membawa jenazah dengan mobil ambulans,” pungkasnya.

Pantauan di lokasi rumah duka, mobil ambulans yang mengakut jenazah tiba sekira pukul 15.30 WIB. Ratusan warga menyambutnya dengan wajah penuh kesedihan. Tak lama berselang, jenazah disalatkan lalu dimakamkan di TPU dusun setempat.

Pemakaman almarhum Irsyad diantar oleh ratusan warga, dari kerabat dan warga setempat hingga teman sekolahnya. Begitu proses penggalian tempat peristirahatan terakhirnya, diwarnai hujan deras. Para pentakziah banyak yang menangis begitu jenazah dikubur.

Diberitakan sebelumnya, seorang remaja asal Kabupaten Jombang, salah satu korban meninggal dalam peristiwa kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (01/10/2022) malam.

Korban tersebut bernama Muhammad Irsyad Aljuned asal Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *