Terkini

Aksesibilitas Ramah Disabilitas Jadi Atensi Serius Pemkot Probolinggo

61
×

Aksesibilitas Ramah Disabilitas Jadi Atensi Serius Pemkot Probolinggo

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Senin (22/08/2022),saat menyapa para Komunitas Difabel. (Foto; Humas Pemkot Probolinggo for Beritabangsa)

BERITABANGSA.COM-PROBOLINGGO- Perhatian kepada penyandang difabel terus ditunjukkan Pemerintah Kota Probolinggo. Penyediaan aksesibilitas layanan prima bagi penyandang disabilitas diwujudian melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang).

Tak hanya itu pendekatan psikologis juga dilakukan di 6 kelurahan lokus atau tempat. Lewat sosialisasi, aksesibilitas disabilitas terus didorong maksimal.

Scroll untuk melihat berita

Langkah ini, menurut Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin merupakan awal yang penting demi terwujudnya Kota Probolinggo ramah disabilitas. Di mana kemudian dilanjutkan pada updating data difabel mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota.

Suasana hangat begitu terlihat saat Habib Hadi, sapaan akrab Wali Kota Probolinggo ini menyapa para Komunitas Difabel yang berkumpul di ruang Command Center. Tak sendiri, ia didampingi jajaran Forkopimda dan OPD di lingkungan Pemkot Probolinggo.

“Saya selaku Wali Kota Probolinggo mengapresiasi dan akan terus menyemangati difabel. Seiring bergulirnya waktu, akan terbuka sudut pandang kita ketika berbicara disabilitas yang selama ini identik dengan pemberian bantuan sosial,” jelasnya, Senin (22/08/2022).

“Hal itu bisa dibilang benar untuk sekarang, namun untuk waktu nanti, tak selalu demikian adanya,” imbuhnya.

Wali Kota meyakini bahwa para difabel ini memiliki potensi, sumber daya yang andal sekaligus optimis dapat memberikan kontribusi terhadap kesinambungan pembangunan di Kota Probolinggo.

Perhatian Pemkot Probolinggo pada kaum difabel juga ditunjukkan dengan diresmikannya Gerakan Pro Hadi atau Gerakan Probolinggo Sahabat Disabilitas.

Gerakan ini merupakan salah satu bentuk kebijakan daerah yang mengedepankan keberpihakan pada penyandang disabilitas Kota Probolinggo.

Melalui gerakan ini, kemudian Pemkot Probolinggo memperoleh apresiasi dari Australia Government melalui kebijakan dan kelembagaan yang ditunjuk. Yakni Sasana Intergrasi dan Advokasi Difabel (Sigab Indonesia) serta Yayasan PPDis untuk melaksanakan program inklusi di Kota Probolinggo.

“Tentunya Pemkot Probolinggo berkomitmen meningkatkan kesetaraan, kesempatan dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Dengan menjamin akses pendidikan, akses kesehatan dan akses pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Serta membangun infrastruktur yang accessible untuk menciptakan lingkungan bebas hambatan bagi disabilitas,”  terangnya.

Upaya perlindungan dan pemenuhan hak dasar difabel, salah satunya adalah dengan memberikan peluang dan ruang partisipasi yang diwujudkan melalui penyediaan fasilitas yang dapat mereka akses. Seperti sekolah, tempat ibadah, kantor-kantor pemerintah, instansi pelayanan publik maupun bangunan perkantoran yang harus memenuhi kriteria aksesabilitas.

Dalam kesempatan itu, juga dihadirkan Luluk Ariyantiny (Ketua Yayasan Pelopor Peduli Disabilitas Situbondo), yang didapuk sebagai narasumber. Luluk berharap, peran masyarakat difabel harus dibuka seluas-luasnya.

Sosialisasi tersebut juga diikuti secara daring oleh ratusan peserta lainnya. Langkah itu juga menjadi salah satu kerangka pembangunan global sustainable development goals (SDGs) atau yang sering disebut tujuan pembangunan berkelanjutan.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *