Beritabangsa.com, Jombang – Budaya ngopi memang tak jauh dari kebiasaan masyarakat yang kerap kali berkumpul, ngobrol sembari menikmti hangatnya kopi. Tak terkecuali di Kabupaten Jombang, setiap sudut kota menjamur Caffe maupun angkringan warung kopi untuk melepas penat setelah seharian bekerja.
Gemarnya masyarakat Jombang dengan kebiasaan ngopi, jadi alasan berdirinya Caffe dengan nuansa ala santri. Ialah JT Kopi Mbegendeg yang terletak di dalam Kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang. Hadir sejak Minggu (31/5) caffe ala santri ini mulai ramai dikunjungi.
Muhammad Nurul Naim, 24 Barista orang kepercayaan onwer JT Kopi Mbegendeng mengatakan, awal mula Caffe berdiri, diinisiatori oleh Kiai Mudjib Mustain yang merupakan pengasuh Ponpes Darul Ulum Agung Malang yang juga sebagai pembina yayasan Undar Jombang.
“Awalnya kumpulan santri dan alumni Ponpes Darul Ulum dan Undar yang terawadahi oleh DMRC (Dr. Mustain Romli Center) dengan membuat suatu produk rokok herbal. Biasanya rokok identik dengan kopi, kemudian teman-teman DMRC berfikir kenapa tidak sekalian membuat tempat nongkrongnya,” ucapnya, Kamis (10/6/2021).
Dari cafenya ini, menu andalan yang disajikan adalah kopi dan wedang Mbegendeng. Mbegendeng sendiri memiliki arti slengekan jika diartikan menjadi gendeng atau bodoh.
“Teman-teman itu kalau mau ketemu Kiai Mudjib biasanya bilang ‘Ayo mbegendeng ke kiai’ meskipun artinya bodoh, kita memaknai sendiri sebagai orang-orang yang mau di uji oleh Allah SWT, jadi tidak menolak cobaan malah meminta cobaan,” ungkapnya.
Makna filosofi ala santri dan penuh dengan kesufian ini menjadi pesan, bahwa santri juga bisa eksplorasi bakat minat masing-masing. Ide dan konsep JT Kopi Mbegendeng sendiri berasal dari sang onwer yaitu Kiai Mudjib Mustain. Caffe ini sudah mulai ramai di kunjungi oleh para pecinta kopi di Jombang. Selain tempatnya ditengah kota dan di dalam kampus harga yang ditawarkan terjangkau.
“Sasaran kita mahasiswa Undar dan santri sendiri. Namun, banyak juga yang dari luar yang datang kesini. Soal harga kita sesuaikan dengan kantong santri dan mahasiswa mulai Rp 5-20 ribu saja,” ujarnya.
Berada di tempat luas dan dibawah pohon, membuat suasana ngopi kental dengan nuasa alam, menjadikan caffe ini asik untuk mengerjakan tugas kuliah atau sekedar nongkrong ngopi. “Biar dosen atau mahasiswa Undar kalau gabut ngerjakan tugas tak perlu jauh-jauh. Untuk rapat juga bisa,” bebernya.
Menu yang disajikan bukan hanya wedang atau kopi Mbegedeng saja. Ada juga minuman hangat hingga dingin, makanan ringan dan makanan berat. Tak hanya sembarang kopi, kopi di caffe ini juga terdapat campuran rempah yang melalui riset panjang.
Untuk omset, karena belum genap satu bulan cafe JT Kopi Mbegendeng berdiri, caffe ini sudah menemukan para pecintanya sendiri. Terlihat dari omset perharinya sudah mencapai satu juta lebih. “Sementara omset masih satu jutaan. Masih baru dan masih banyak yang harus dibenahi juga. Semoga kedepan tambah rame,” pungkasnya.
Reporter : Anggit
Publisher : Ali wafa