Advertorial

Gelar Sosialisasi dan Koordinasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Begini Harapan Bupati Jombang

122
×

Gelar Sosialisasi dan Koordinasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Begini Harapan Bupati Jombang

Sebarkan artikel ini
Pupuk Bersubsidi
Tampak Bupati Jombang Mundjidah Wahab, saat memberikan sambutan

BERITABANGSA.ID – JOMBANG – Pemerintah Kabupaten Jombang, menggelar sosialisasi dan koordinasi terkait pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Jombang. Kegiatannya berlangsung di ruang Bung Tomo Pemkab Jombang pada Kamis (19/01/2023) siang.

Selama kegiatan berlangsung, tak sedikit saran hingga harapan yang dilontarkan orang nomor satu di Jombang, yakni Bupati Jombang Mundjidah Wahab.

Scroll untuk melihat berita

Di hadapan 250 orang yang terdiri dari para distributor pupuk hingga pemilik kios pupuk, kehadirannya langsung membuka acara dan memberikan beberapa poin penting dalam sambutannya.

Bupati Jombang menjelaskan jika pupuk tersebut merupakan sarana produksi yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas dan produksi komoditas pertanian. Selain itu juga berperan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Jombang, kami berterimakasih atas kerjasama dan dukungannya. Hal ini tentu akan berjalan dengan baik apabila juga dilakukan peningkatan sistem yang baik pula, pendataan yang valid, managemen yang baik, serta dilaksanakan dan diawasi oleh niat kita yang baik,” kata Bupati Mundjidah dalam mengawali sambutannya.

Lanjutnya mengatakan, Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang disusun itu mencerminkan kebutuhan riil lapangan, secara musyawarah dan diselesaikan oleh masing-masing kelompok tani, dua bulan sebelum musim tanam dimulai.

Selain itu disampaikan Bupati Jombang, RDKK yang disusun itu merupakan kebutuhan riil pupuk dari kelompok tani untuk satu periode tertentu dalam pengelolaan usaha taninya.

“Untuk tahun ini, distribusi pupuk harus dilakukan perbaikan dan pengaturan distribusi yang lebih baik. Untuk itu, titik yang paling rawan adalah pengecer kios ke petani, karenanya validasi data hingga ke tingkat kelompok harus transparan, dipampang dan ditempelkan di kios atau di kelompok sehingga diketahui oleh para petani agar penyimpangan bisa dieliminir,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *